PT PSBI terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero), PT Jasa Marga (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII. Konsorsium sendiri telah resmi melakukan joint venture dengan China Railway Corporation Co.Ltd.
"Aset dijaminkan dari joint venture," kata Sahala di Pullman Indonesia, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Sahala menyebutkan, untuk investasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ditaksir sekitar USD5,5 miliar dengan skema pendanaan 75 persen dari China Development Bank (CDB) dan 25 persen dari ekuitas konsorsium BUMN.
"Sudah dibicarakan sejak awal, tidak ada jaminan dari pemerintah, guarantee pun tidak ada, proyek perusahaan yang dijaminkan," tambahnya.
Lanjut Sahala, Staff Khusus Menteri BUMN ini juga menyebutkan, ekuitas yang akan dibayarkan oleh konsorsium jika proyek kereta cepat Jakarta-Bandung gagal terealisasi akan dibayarkan dengan tanah dan juga cash.
"PTPN VIII tidak punya duit dia kasih tanah, di value independet di appraisal, kalau kalian lihat PMN pun tidak ada masuk. Mereka tidak boleh gunakan PMN untuk digunakan ekuitas pariditpasi," tutupnya.
(Rizkie Fauzian)