Gandeng MNC Securities, BEI Buka Galeri Investasi di Medan
MEDAN – Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka galeri investasi ke-3 mereka di Sumatera Utara, hasil kerjasama BEI, Program Studi Hukum Bisnis Universitas HKBP Nomensen dan perusahaan sekuritas, MNC Securities.
Galeri yang berlokasi di di Kampus Fakultas Hukum, Universitas HKBP Nomensen (UHN), Jalan Sutomo, Medan itu, secara resmi dibuka, Senin (21/3/2016). Hadir dalam peresmian itu Direktur Pengembangan BEI, Hosea Nicky Hogan; Presiden Direktur MNC Securities, Susy Meilina; Direktur OJK Perwakilan Sumut, Mulyanto; Kepala Kantor Perwailan BEI Medan, Muhammad Pintor Nasution; Rektor Universitas HKBP Nomensen, Prof Sabham Malau, serta puluhan dosen dan ratusan mahasiswa universitas HKBP Nomensen.
Direktur Pengembangan BEI, Hosea Nicky Hogan menyebutkan, galeri investasi di UHN ini merupakan galeri investasi ke-166 mereka di seluruh Indonesia. Dia berharap dengan keberadaan galeri investasi tersebut, semakin banyak masyarakat domestik, khususnya mahasiswa dan dosen, menjadi investor di pasar modal.
“Biasanya galeri investasi itu adanya di fakultas ekonomi. Tapi disini (UHN), orang-orang hukum sepertinya lebih sadar dengan pentingnya berinvestasi di pasar modal. Saya sangat mengapresiasi hal tersebut,”ujar Nicky.
“Saya juga memberikan apresiasi kepada MNC Securities yang telah bersedia membangun kemitraan dengan kita. Kami berharap kemitraan ini akan terus dikembangkan,”tambah Nicky.
Presiden Direktur MNC Securities Susy Meilina menyebutkan, galeri investasi yang berada di UHN ini merupakan galeri investasi ke-8 mereka di seluruh Indonesia. MNC Securities diakui Meilina sengaja menyasar kelompok-kelompok muda di perguruan tinggi untuk semakin mendekatkan pasar modal kepada masyarakat.
“Kita sadar anak-anak muda ini adalah masa depan kita. Oleh karena itu kita ingin mahasiswa-mahasiswa ini mendapatkan pemahaman sedari dini akan pasar modal. Apalagi saat ini hanya dengan Rp100 ribu, para mahasiswa ini langsung bisa berinvestasi secara real melalui sistem kita. Tidak lagi seperti dulu yang membutuhkan dana hingga Rp5 juta,”sebutnya.
