BOJONEGORO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mengantisipasi agar masyarakat yang memakai jasa kereta api untuk arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini merasa nyaman.
Salah satu yang diantisipasinya yakni adanya calo tiket di stasiun. Menurut Wakil Kepala Stasiun Besar Bojonegoro Wiseno, saat ini keberadaan calo tiket sudah semakin berkurang, bahkan hampir tidak ada.
Dengan adanya sistem tiket harus sama dengan identitas KTP, dia menilai calo tidak akan merajalela dan sulit beraksi. Terlebih, waktu pemesanan (booking ) tiket dibatasi sehingga semakin menyulitkan calo untuk beraksi.
“Kami sudah antisipasi secara teknis tidak bisa terjadi. Jadi, orang yang membutuhkan tiket nanti tetap bisa mendapatkan tiket. Karena ini kalau nggak dibayar dalam tempo tiga jam, yang tadinya ke-block, tiket itu akan terbuka lagi untuk orang lain,” ujarnya kemarin.
Wiseno memastikan tidak ada lagi calo tiket kereta api. Tahun ini kemungkinan calo tidak bisa memperjualbelikan tiket sehingga masyarakat bisa membeli tanpa melalui calo.
Sementara itu, berbagai persiapan dilakukan Stasiun Besar Bojonegoro untuk melayani penumpang kereta api saat arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini. Salah satu di antaranya memastikan kebersihan fasilitas di stasiun, seperti musala, toilet, pelayanan tiket.
Saat ini setiap hari kereta api barang dan penumpang yang melintas di jalur utara ini sekitar 50-60 kereta api per hari. Setiap 20 menit ada kereta api barang maupun penumpang yang lewat di Stasiun Besar Bojonegoro. Tujuan kereta api yang paling banyak yakni Bojonegoro-Jakarta, Bojonegoro-Semarang, dan Bojonegoro-Surabaya.