Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gali Lubang Tutup Lubang, Begini Kondisi Utang Indonesia Sejak 1998

Dedy Afrianto , Jurnalis-Kamis, 18 Agustus 2016 |13:29 WIB
Gali Lubang Tutup Lubang, Begini Kondisi Utang Indonesia Sejak 1998
Ilustrasi : Okezone
A
A
A

JAKARTA - Pada RAPBN 2017, pemerintah kembali menggunakan skema anggaran defisit, yaitu anggaran belanja yang lebih besar dari target penerimaan. Dalam RAPBN 2017, target penerimaan adalah sebesar Rp1.737,6 triliun. Target penerimaan ini jauh lebih rendah dibandingkan belanja negara sebesar Rp2.070,5 triliun

Keadaan ini terjadi akibat masih belum adanya sumber penerimaan yang dapat menjadi andalan bagi pemerintah. Bahkan, untuk program pengampunan pajak, pemerintah terkesan pesimis dengan target yang dapat dicapai dari program pengampunan pajak ini.

Analis Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Dani Setiawan mengatakan, utang ini dapat menjadi bom waktu bagi Indonesia. Apabila krisis ekonomi kembali terjadi, maka bom waktu ini akan siap untuk menjadi sumber masalah bagi Indonesia.

"Satu kondisi yang banyak mengingatkan bahwa pertumbuhan utang ini terjadi dalam situasi yang amat cepat. Ini bisa menjadi bom waktu yang dapat pecah," ujarnya di Kantor Fitra, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

[Baca juga: Menanti Sri Mulyani dalam Pengelolaan Utang Indonesia]

Hanya saja, lanjutnya, persoalan ini sering diabaikan oleh pemerintah. Bahkan, pemerintah justru lebih cenderung berencana untuk menambah utang.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement