JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) telah mendapat restu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Emiten rumah sakit milik Grup Lippo ini akan menerbitkan 144,5 juta HMETD atau 12,5 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
"Harga pelaksanaan ditetapkan Rp9.000 per saham," ujar Budi Legowo, Direktur SILO usai RUPSLB di Tangerang.
Harga itu terdiskon dari harga saham SILO saat ini yang berada kisaran Rp10.275 per saham. Dari aksi korporasi tersebut, perseroan berharap bisa mengantongi dana segar sebesar Rp1,3 triliun. Dana itu akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi dan pembayaran utang.
Setiap pemegang 8 lembar saham lama akan diberikan hak memesan 1 lembar saham baru. Dengan rights issueini, jumlah saham SILO yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 1,15 miliar saham menjadi 1,3 miliar saham. SILO telah mengajukan perizinan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Agustus 2016 lalu terkait rencanarights issue. Perseroan menargetkan prosesrights issuebisa rampung pada Desember 2016.
Budi mengatakan, sekitar 56 persen dana rights issue akan digunakan untuk ekspansi pembangunan rumah sakit perseroan tahun 2017-2019 mendatang. Lalu, sebesar 33 persen akan digunakan untuk membayar utang usaha ke induknya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sementara itu, sisa dana akan digunakan untuk modal kerja."Dalam lima tahun ke depan, kami berencana membangun 40 rumah sakit lagi," ujarnya.