JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan saat ini industri Indonesia berada pada posisi yang unggul dan diperhitungkan di dunia.
Posisi negara industri manufaktur dunia berdasarkan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) Tahun 2016, Indonesia berada di peringkat 10 berada di atas negara Inggris, Rusia, dan Meksiko.
"Pertumbuhan industri beberapa tahun terakhir tumbuh rata-rata sekitar 5% yang ditopang oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, industri kimia, farmasi dan obat tradisional," ungkapnya di Hotel Luwansa, Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Menurutnya, industri dan jasa terkait industri berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 31,3%. Kontribusi itu didominasi oleh sektor makanan dan minuman paling besar. Hal ini karena makin memang menjadi kebutuhan yang paling utama bagi masyarakat.
"Sektor makanan dan minuman 32,84%, Industri Barang Logam, Elektronik, Optik dan Peralatan listrik 10,71%, Industri Alat Angkutan 10,47% dan Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9,86%," jelasnya.
Ia mengatakan pencapaian, tersebut tidak lepas dari kinerja sektor ekspor industri yang meningkat di tahun 2016. Dimana ekspor industri pengolahan di 2016 sebesar USD109,76 miliar dan impor USD108,26 miliar.
"Kita mengalami surplus sebesar USD1,5 miliar. Hal tersebut sejalan dengan kinerja investasi sektor industri di 2016 dimana investasi PMDN sektor industri sebesar Rp106,78 triliun dan investasi PMA sektor industri sebesar USD16,68 milar," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)