Pengusaha Ikan Dukung Hak Paten Ikan Arowana

Sudarsono, Jurnalis
Kamis 24 November 2011 07:50 WIB
Ilustrasi. Foto: Corbis
Share :

JAKARTA - Ketua Umum Indonesia Pets Plants Aquatic Expo (IPPAE) Herjanto Kosasih mendukung upaya pemerintah yang tengah berupaya mendaftarkan hak paten ikan Arowana ke World Intellectual Property Organization.

Menurut Herjanto, upaya tersebut harus segera dilakukan pemerintah agar potensi ikan hias asli Indonesia tersebut tidak diklaim atau dinikmati negara lain.

"Jangan sampai kita yang selama ini mengembangbiakan, tapi negara lain yang punya nama dan menikmati keuntungan dari hasil perdagangan ikan Arowana di tingkat internasional,” kata Herjanto, di Jakarta, Rabu (23/11/2011).

Herjanto menambahkan, ikan hias sebenarnya merupakan potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Terlebih lagi, di perairan Indonesia sendiri sedikitnya terdapat 650 species ikan hias air laut. Sedangkan jumlah spesies ikan hias air tawar Indonesia diperkirakan mencapai 400 species dari total 1.100 species ikan hias yang ada di seluruh dunia.

Sayangnya dari segi bisnis, ternyata potensi tersebut justru banyak dinikmati negara-negara lain. Sebut saja Singapura yang saat ini menempati posisi pertama sebagai negara pengekspor ikan hias terbesar di dunia dengan nilai ekspor mencapai USD41,5 juta per tahunnya atau menguasai 22,8 persen pangsa pasar ikan hias dunia.

"Padahal hampir 90 persen ikan hias yang diekspor oleh Singapura tersebut merupakan spesies ikan hias asli Indonesia,” tukasnya.

Berdasarkan data organisasi yang mengatur lalu-lintas ikan hias dunia Ornamental Fish Intenational (OFI) disebutkan bahwa Indonesia sendiri hanya menempati posisi ke-3 dunia dengan nilai ekspor sebesar USD12,6 juta per tahun atau hanya menguasai 7,5 persen pangsa pasar ikan hias dunia.

Salah satu kendala yang menyebabkan potensi ikan hias Indonesia kurang dikenal di mancanegara adalah masalah promosi dan kurangnya dukungan pemerintah. Sebaliknya Singapura, meskipun tidak memiliki keanekaragaman hayati, namun pemerintahnya sangat mendukung para pehobi ikan hias di negaranya dengan menjadi fasilitator penyelenggaraan pameran-pameran ikan hias berskala internasional sekelas Aquarama.

Di mana penyelenggaraan pameran itu setiap tahunnya sukses mendatangkan jutaan dolar devisa bagi Negeri Singa tersebut.

“Atas dasar tersebut, sejak 2009 lalu, kami secara rutin menyelengarakan pameran berskala internasional yang bertajuk Indonesia Pets Plants Aquatic Expo ini. Melalui pameran ini kami berharap nama Indonesia bisa dikenal di mata para pehobi ikan, tanaman, serta hewan peliharaan lainnya dari seluruh dunia,” jelas Herjanto.

Diakuinya, sejak pertama kali digelar pada 2009 lalu, nilai transaksi yang tercatat sepanjang pelaksanaan IPPAE terus mengalami peningkatan yang signifikan.

"Pada 2009, total transaksi mencapai Rp500 juta. Sedangkan tahun lalu jumlahnya langsung naik hingga Rp 10 miliar. Tahun ini kita tergetkan nilai transaksi yang terjadi bisa mencapai Rp100 miliar,” harapnya.

Bahkan pada pelaksanaan IPPAE 2010 lalu, seekor ikan Arowana jenis Super Red Albino laku terjual dengan nilai Rp 1 miliar yang dibeli oleh seorang pehobi asal Jepang.

“Tahun ini pasti akan banyak kejutan-kejutan lainnya. Kalau penasaran datang saja ke WTC Mangga Dua tanggal 2-11 Desember besok,” tukasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya