Demi BBM, Anggaran KL Disunat 5%

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Senin 05 Maret 2012 18:28 WIB
Ilustrasi. Corbis.
Share :

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melakukan pemotongan belanja atau anggaran-anggaran di kementerian lembaga (K/L) sebesar lima persen dari keseluruhan anggaran di K/L. Pemotongan anggaran ini dikarenakan pemerintah mengalihkan anggaran tersebut untuk menyokong subsidi energi.

Menteri keuangan Agus DW Martowardojo menjelaskan, akumulasi pemotongan anggaran atau belanja di setiap K/L tersebut berkisar Rp18,8 triliun hingga Rp22 triliun.

"Jadi jumlah itu (Rp18 triliun-Rp22 triliun) adalah pemotongan yang lima persen dari tiap K/L, khususnya untuk belanja nonoperasional dan nonbelanja modal," ungkapnya kala ditemui usai Raker Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2012).

Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena semua K/L sedang menjalankan APBN 2012, di mana dalam APBN 2012 asumsi ICP sebesar USD90 per barel. "Kita sama-sama tahu asumsi minyak USD90 per barel, sekarang belanja ICP berada di USD119 per barel jadi ada peningkatan tinggi, jadi kita lakukan penyesuaian rata-rata asumsinya USD105 per barel," paparnya.

Dia melanjutkan, selain memotong anggaran K/L pihaknya juga akan melakukan penyesuaian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan menyesuaikan harganya.

"Masih ada (subsidi) yang ditanggung K/L dengan cara potong belanja. Tetapi masyarakat yang biasa gunakan BBM subdisi beli lebih mahal belanja subsidinya, tetapi (kenaikan ini) belum ke harga keekonomiannya yang ada dilevel Rp8.000 per liter. Jadi, kalau dinaikkan Rp1.500 menjadi ke Rp6.000 per liter, jadi ini yang menjadi masih ada selisih tadi," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, penghematan anggaran tersebut dilakukan pemerintah sebagai langkah antisipasi melebarnya defisit sebagai akibat dari asumsi-asumsi makro yang berubah yang salah satunya adalah harga ICP yang rata-rata harganya sudah mencapai USD118 per barel.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya