Rencana Kebijakan FTA Akan Dievaluasi

Sandra Karina, Jurnalis
Rabu 07 Maret 2012 19:32 WIB
Menteri Perindustrian MS Hidayat. Foto: okezone
Share :

JAKARTA - Rencana dan kebijakan terkait kerja sama perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) yang belum diimplementasikan akan dievaluasi.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, FTA adalah salah satu hal penting dalam mendorong daya saing industri nasional. Pasalnya, dengan diimplementasikannya FTA, maka produk-produk buatan lokal bisa mudah masuk ke pasar negara-negara tujuan ekspor setelah bea masuk diturunkan atau bahkan dihapus.

"Mana yang bisa ditunda dan mana yang bisa dilakukan. Liberalisasi seyogyanya memberi manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi dan industri nasional. Dalam rangka, meningkatkan kesejahteran rakyat, bukan sebaliknya. Harus mempertimbangkan, cost dan benefit yang timbul akibat liberalisasi itu," kata Hidayat di Jakarta, Rabu (7/3/2012).

Menurutnya, rata-rata tarif bea masuk di Indonesia pada 2010 yakni 6,8 persen, atau relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara anggota G-20 seperti Korea Selatan 12,1 persen, Brasil sekira 13,7 persen, China sekira 9,1 persen, dan India sekira 13 persen.

"Dari indeks daya saing, Indonesia masih lebih rendah dibandingkan Brasil, India, Korea Selatan, dan China. Ini menunjukkan, negara-negara dengan daya saing cukup tinggi pun masih merasa perlu melindungi pasar dalam negerinya," ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya