"Investor Tak Akan Hengkang karena BBM Naik"

Gina Nur Maftuhah, Jurnalis
Kamis 08 Maret 2012 15:05 WIB
Ilustrasi. Reuters.
Share :

JAKARTA - Kalangan pengusaha mengaku bisa menerima keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi Rp6.000 per liter. Bahkan, tidak ada investor yang hengkang akibat rencana kenaikan ini.

"Kita bisa mengerti beban pemerintah yang semakin berat hari demi hari, harga minyak (dunia) terus naik," ungkap Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto kala ditemui di Gedung UKM Smesco, Pancoran, Jakarta, Kamis (8/3/2012)

Suryo berharap, penghematan yang akan didapat pemerintah dari kenaikan BBM subsidi ini dapat digunakan untuk membangun infrastruktur dan pembiayaan pengembangan kepada Usaha Kecil Menangah (UKM) agar beban tersebut terbayar.

Dia tidak membantah adanya keberatan dari pihak pengusaha terkait kenaikan harga BBM bersubsidi dan Tarif Tenaga Listrik (TTL), namun, dia yakin pihaknya bisa memahami. "Kalau mau ada yang pindah (investor) di luar sana ongkosnya juga lebih mahal," tambahnya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, sampai saat ini, belum ada pengusaha baik lokal maupun asing yang keberatan dan menarik dananya untuk berinvestasi di Indonesia akibat rencana pemerintah ini. "Enggaklah," singkat dia.

Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1.500 per liter pada April nanti. Selain itu, pemerintah juga berencana menaikan TTL, meskipun kenaikan TTL tersebut nantinya dilakukan secara bertahap.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya