BEI Juga Dukung Penerapan Zona Satu Waktu

Yuni Astutik, Jurnalis
Senin 12 Maret 2012 16:40 WIB
Ilustrasi. Corbis.
Share :

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendukung rencana pemerintah untuk memberlakukan zona satu waktu. Meski begitu, BEI masih mengkaji lebih lanjut keuntungan dari penerapan zona satu waktu tersbeut.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito memaparkan, pihaknya memang telah merencanakan menambah jam perdagangan selama 30 menit. Namun, dia mengatakan akan mengkaji secara komprehensif, karena memang akan dibutuhkan penyesuaian.

"Tujuan kita supaya ketika berdagang nggak jauh berbeda dengan negara tetangga. Kita antisipasi," ungkap dia saat dihubungi di Jakarta, Senin (12/3/2012).

Dia mengaku, jika rencana tersebut terealisasi nantinya akan memberikan keefektifan dan efisiensi. Contohnya dalam mengatur perjalanan, diskusi, acara, dan pekerjaan jadi lebih mudah. Sehingga perbedaan antara satu pulau dengan pulau lain menjadi tidak ada. "Semua start pada jam yang sama. Jam kerja dimulai jam 08.00-17.00 WIB," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, guna memicu laju pertumbuhan ekonomi, pemerintah berencana menyatukan perbedaan wilayah waktu Indonesia yang saat ini dibagi ke dalam tiga zona waktu. Nantinya, zona bagian tengah (Wita) akan menjadi patokan. Dengan demikian batas waktu Indonesia dalam internasional akan menjadi Greenwich Mean Time (GMT) +8.

Kadiv Humas dan Promosi KP3EI (Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) Edib Muslim mengatakan dasar pemberlakuan zona satu waktu ini di antaranya adalah efisiensi birokrasi dan peningkatan daya saing ekonomi. Menurutnya, dengan adanya satu waktu ini maka dari 190 juta penduduk yang biasanya melakukan aktivitas bersamaa dalam zona WIB, akan meningkat menjadi 240 juta penduduk.

Edib menambahkan, penyatuan waktu dilakukan demi mendorong peningkatan kinerja birokrasi dari Sabang hingga Merauke. Hal yang menjadi bagian dalam kerangka kerja KP3EI ini juga dimaksudkan untuk mendorong daya saing bangsa dalam hal sosial-politik, ekonomi, hingga ekologi.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya