7 Alasan Pemerintah Minta Subsidi Listrik Naik

Gina Nur Maftuhah, Jurnalis
Rabu 14 Maret 2012 16:09 WIB
Menteri ESDM Jero Wacik. (Foto: okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah mengajukan kenaikan subsidi listrik dari Rp40 triliun menjadi Rp93,05 triliun dalam RAPBN-P 2012. Kenaikan yang besar mencapai 100 persen ini, disebabkan karena tujuh alasan.

"Turunnya penggunaan batu bara sehingga PLN harus menggunakan BBM sehingga ada penambahan subsidi sekira Rp26,7 triliun. Di samping juga adanya penurunan pasokan gas dari 372 tbtu menjadi 351,5 tbtu sehingga menimbulkan tambahan subsidi sekira Rp8,28 triliun," ungkap Menteri ESDM Jero Wacik dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR-RI di Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2012).

Selain itu, membengkaknya anggaran subsidi listrik juga disebabkan penurunan pendapatan penjualan listrik sehingga subsidi harus ditambah sebesar Rp6,98 triliun. "Kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dari USD90 per barel menjadi USD105 per barel juga harus menambah subsidi Rp4,7triliun," tambah Mantan Menteri Pariwisata ini.

Selain itu, kenaikan biaya sewa diesel atau genset yang dilakukan PLN juga membuat pemerintah meminta penambahan subsidi listrik sebesar Rp3,51 triliun. Di samping juga peningkatan pembelian listrik dari IPP yang membuat subsidi nambah Rp1,4 triliun dan penurunan biaya bunga pinjaman sebesar Rp2,48 triliun.

"Total subsidi listrik yang kita ajukan Rp89,55 triliun di tahun ini di samping carry over subsidi listrik tahun lalu sebesar Rp3,5 triliun," tandas dia.

Di samping meminta penambahan subsidi ini, pemerintah juga mengajukan kenaikan harga TDL secara berkala setiap tiga bulan sekali. Tarif listrik diusulkan naik setiap tiga bulan sekali mulai Mei mendatang sebesar tiga persen, sehingga sampai November depan, TDL naik sepuluh persen.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya