JAKARTA - Setelah mengawali pekan dengan penguatan, rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini kembali diprediksi melemah meski tipis.
"Kalau besok kisarannya tipis. Tidak banyak berubah antara Rp9.140-9.190 per USD," ungkap Analis Valuta Asing, David Summual, saat dihubungi okezone di Jakarta, Selasa (20/3/2012).
Rupiah pada penutupan perdagangan sore kemarin ditutup menguat. Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) ditutup pada kisaran Rp9.168 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.122-Rp9.214 per USD. Sedangkan kurs tengah Bloomberg mencatatkan rupiah berada pada kisaran Rp9.168 per USD, dengan range perdagangan harian Rp9.103-Rp9.188 per USD.
"Namun dibanding minggu lalu, pasar mulai tenang. Karena dipastikan BBM naik. Minggu lalu volatilitasnya sangat tinggi," akunya.
Sementara itu, jika dilihat dari faktor eksternal, rupiah masih tertekan lantaran data-data di Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren positif. Kemudian, dibanding dengan mata uang lain, rupiah juga masih alami penguatan. Namun dia memastikan jika kondisi rupiah memang lebih stabil.
"Terhadap mata uang lain dolar AS menguat. Dibanding euro, dengan yen sedikit melemah terhadap USD," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)