JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan mati lampu yang ada di sejumlah daerah pada saat ini bukan dikarenakan oleh ditolaknya tambahan subsidi listrik oleh komisi VII DPR RI.
"Bukan lah. Kita kan profesional bukan preman. Kita tidak kayak gitu," ungkap Dirut PLN Nur Pamudji di sela-sela Rapat Banggar DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2012).
Menurutnya, mati lampunya akhir-akhir ini dikarenakan ada hujan lebat disejumlah daerah di Jakarta. "Tadi hujan lebat di selatan Jakarta. Mungkin karena itu mati lampunya. Tapi tidak tahu juga. Ya kita tidak bisalah melawan alam," paparnya.
Namun, Pamudji mengklaim bahwa pada saat ini listriknya pun sudah nyala disejumlah daerah. "Kata siapa masih mati lampu? Kamu cek deh. Sudah nyala kok. Saya dari sini juga mantau," pungkasnya.
Sebelumnya, dengan tidak tarif dasar listrik (TDL), PT PLN selaku otoritas yang menyuplai listrik ke daerah terpaksa mengetatkan cash flow-nya.
Direktur Utama PLN Nur Pramudji menambahkan, meski pihaknya akan mengikuti apapun keputusan pemerintah dan DPR, Nur mengakui keputusan ini akan berpengaruh terhadap kemampuan investasi jangka panjang PLN. Singkatnya, mati listrik akan sering terjadi, meski tidak langsung.
"Secara jangka panjang begitu (akan menganggu investasi). Pada 2000, PLN tidak ada marjin Saat itu kita tidak bisa investasi, dua sampai tiga tahun kemudian, ada pemadaman listrik," komentar Nur di Gedung DPR.
Dia menjelaskan memang tidak tahun ini pemadaman akan sering terjadi, namun dalam jangka mendatang. "Jadi itu dampaknya tidak langsung dan lama, tapi sudah bisa dibaca," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)