JAKARTA - Salah satu permasalahan penting yang masih menjadi kendala bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah permodalan. Walaupun sudah ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang didukung oleh perbankan, namun bunga yang ditetapkan masih sangat tinggi.
Deputi Bidang IV Kordinasi Industri dan Perdagangan, Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian Eddy Putra, menyatakan dari sisi permodalan untuk UMKM hanya membutuhkan dana, tidak masalah darimana sumber dana tersebut.
"Artinya kalau buat UKM yang penting ada, jadi selama ini yang dari tengkulak lebih besar bunganya," ungkapnya saat ditemui di sela-sela acara Indonesia Business and Entrepreneurship Conference (IBEC) 2012, di Plasa Bapindo, Jakarta, Sabtu (7/4/2012).
Menurut dia, pemerintah akan mendorong agar perbankan masuk ke dalam permodalan. Setelah itu, lanjut dia, bunga dari bank tersebut dapat diturunkan melalui beberapa skema yang sudah ada dan yang masih dalam tahap perencanaan.
"Kita sekarang punya skema baru. Untuk para pelaku UMKM kita banyak program, hmpir setiap minggu kita punya program seperti ini real, pelatihan, konseling, pemodalan," tambahnya.
Dia menambahkan, pemerintah berharap enterpreneur tersebut nantinya dapat menjadi saudagar global. "Saya harpakan pendapatan per tahun sebesar USD5.000 bukan hanya angka per kapita tapi pemerataan juga,"ungkapnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)