JAKARTA - Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diminta ditunda setidaknya tahun depan, meski sebenarnya pemerintah dapat menaikkannya pada tahun ini. Sebab, tahun ini pemerintah akan mengadakan pembatasan.
Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN), Aviliani, mengusulkan hingga akhir tahun BBM tidak naik, dengan catatan adanya pembatasan BBM bersubsidi bagi mobil jenis tertentu.
"Jadi intinya kita ingin hingga akhir tahun tidak naik BBM, pembatasan penting, kalau pemerintah nilai cc penting kenapa tidak dilakukan? Gas saja berhasil kita lakukan kok," ungkap dia kala ditemui di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Selasa (24/4/2012) malam.
Dia mengatakan, secara teknis, pembatasan tersebut diserahakan kepada pemerintah. KEN, lanjut dia, hanya mengusulkan agar semuanya siap dengan cara tertentu. "Kita tidak ke teknis tapi ke strategis gitu," kata dia.
"Harus dipilih apapun, entah itu cc atau modelnya aturan yang boleh mengizinkan mobil tertentu. UKM kan perlu jadi kita usulkan dengan pelat yang dibedakan, ada mekanismenya," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam Undang-Undang (UU) APBN Perubahan pemerintah memasukan satu pasal yang memungkinkan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Namun, kenaikan harga BBM bersubsidi juga memicu adanya penimbunan barang.
"Ya, BBM jangan naik, tapi dengan pembatasan. Itu berguna bagi investor, juga bagi spekulan karena mereka menimbun barang sampai harga naik," ungkap Aviliani
(Martin Bagya Kertiyasa)