JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku jika banyak investor retail yang semakin aktif bertransaksi dalam perdangangan saham, jumlah tersebut meningkat dari tahun ke tahun.
Hal tersebut diaungkapkan oleh Direktur BEI Friderica Widyasari Dewi ditemui di Plaza Bapindo, Jakarta, Sabtu (28/4/2012).
"Tahun 2009, waktu BEI pertama kali buka, jumlah investor yang punya subrekening sudah mencapai 300 ribu, tapi kemudian Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menutup banyak rekening, sehingga jumlahnya turun signifikan, tapi tahun pertahun jumlahnya sudah naik sampai saat ini mencapai satu juta rekening termasuk ORI, sukri, reksadana," ujranya.
Friderica menyebut, saat itu KSEI menutup hampir 150 ribu subrekening yang sudah tidak aktif lagi dalam perdagangan bursa. Namun, jumlah ini dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang tertarik bergabung di pasar.
"Persentasenya asing dan domestik masih 59-41 persen, tapi ini sudah bagus, sudah mulai merata. Perdagangan mereka juga aktif," lanjut dia.
Meskipun masih ada beberapa investor yang pergerakannya di pasar hanya menjadi pengikut pergerakan asing, tetapi Friderica menyebut langkah ini masih bisa dimaklumi. "Ada yang hanya ikut asing, tapi itu normal," tandasnya. (nia)
(Rani Hardjanti)