JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan rencana pengoperasian ruas jalan tol Mojokerto-Kertosono yang ditargetkan tahun ini harus ditunda hingga tahun 2013. Penundaan rencana operasionalisasi ruas tol sepanjang 40,5 km ini disebabkan proyek pengerjaan pada seksi I yaitu Bandar- Jombang sepanjang 16 km masih terhambat masalah pembebasan lahan.
"Memang rencana operasional kemungkinan besar batal karena belum siapnya lahan tersebut,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Achmad Gani Gazaly di Jakarta.
Menurut dia, untuk menggenjot percepatan penyelesaian ruas jalan tol Mojokerto-Kertosono, pihaknya akan mencari solusi dengan percepatan pembangunan pada seksi II yaitu Jombang-Mojokerto.“Tapi, memang saat ini kendalanya masih urusan tanah. Jadi, satusatunya jalan dengan percepatan pembebasan tanah,”ujarnya.
Dia mengatakan, rencana konstruksi seksi II Jombang- Mojokerto diharapkan bisa dimulai pada tahun depan, sehingga target operasional tol sudah rampung pada 2014.
Seperti diketahui,BPJT telah menargetkan ruas tol Mojokerto- Kertosono akan berfungsi, menyusul rencana penambahan jalan tol sepanjang 19,7 km tahun ini.Termasuk, sudah dibukanya tol Cinere-Jagorawi sepanjang 3,7 km dengan rute Jagorawi- Jalan Raya Bogor pada awal 2012. Dihubungi terpisah, Direktur Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) Legowo mengatakan, sebagai pemegang konsesi ruas tol Mojokerto-Kertosono, perusahaannya mengalami kesulitan untuk merealisasikan pembangunan seksi I.
Masalah pertama adalah pembebasan lahan, di mana dari empat seksi yang akan dibangun, hingga kini baru seksi I yang pembebasan tanahnya sudah 81 persen.“Ada berbagai macam masalah, terutama untuk pembebasan lahan. Untuk pengoperasian seksi I saja yaitu Bandar-Jombang,masih ada 19 persen tanah yang belum terbebaskan,”kata Legowo.
Di lain pihak,kegiatan pembebasan tanah masih terkendala karena belum terbitnya peraturan presiden (perpres) mengenai UU Pengadaan Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum.Selain masalah tersebut,akses antara jalan tol dengan akses jalan nasional cukup jauh,sehingga perlu ada akses penyambung dengan kualitas jalan yang layak.
“Operasional tol itu diperkirakan baru bisa terealisasi pada pertengahan 2013,setelah ketersediaan tanah terpenuhi dan akses,” lanjut dia.
Meski demikian, perusahaannya tetap menargetkan operasional seluruh tol sepanjang 40,5 km dapat terealisasi sesuai rencana pada 2014. (heru febrianto)
(Widi Agustian)