Pindahkan FRSU ke Lampung, PGN Rugi USD12,5 Jt

MEDAN - General Manager Strategic Business Unit (BCU) III PTM Perusahaan Gas Negara (PGN) Moegiono memastikan pemindahan pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dari Belawan ke Lampung telah final.

Keputusan pemindahan pembangunan instalsasi penampungan dan regasifikasi gas terapung itu didasari surat keputusan Menteri BUMN tertanggal 19 Maret 2012

"Iya, pemindahannya sudah final. Kalau berdasarkan SK dari Kementerian BUMN, FSRU gagal dibangun di Belawan, tapi di Lampung. Dan di sana sudah mulai pembangunanannya," ujar Moegiono pada Okezone, Selasa (12/6/2012).

PGN diakui Moegiono telah merugi sebanyak USD12,5 juta karena pemindahan ini. Dana itu telah digunakan untuk pengurusan izin, pembayaran konsultan, pembebasan lahan, dan kepentingan lainnya. Begitupun Moegiono mengaku dana tersebut akan diakomodir Kementerian BUMN.

"Tidak ada ganti rugi dalam masalah ini. Dana kita akan diakomodir oleh kementerian nantinya," tegasnya.

Untuk pembebasan lahan, PGN Sumut telah membebaskan tanah seluas 4,5 hektare (ha) di daerah Belawan sekitarnya. Sementara untuk kontrak pipa penyaluran akan dilanjutkan, namun dialihkan pada kontak peremajaan pipa penyaluran gas PGN ke pelanggannya.

"Dipertahankannya pipa ini, karena pipa di Medan sudah lama, selain itu volume jaringan pipa meningkat, sehingga akan memudahkan pelayanan pada pelanggannya, yang terdiri dari rumah tangga, komersil, dan industri. Selain itu, ini untuk antisipasi kita menghadapi bila suatu hari nanti, ada gas agar dapat tertampung," tambahnya.

Menanggapi pemindahan ini, Ketua Asosiasi Pengusaha Pengguna Gas (APIGAS) Sumatera Utara Johan Brien menyatakan kecewa. Karena pemindahan berarti kenaikan harga.

"Ya mau bagaimana lagi, seperti ini lah pemerintah kita. Ujungnya gas naik lagi, kita makin susah. Kecuali pemerintah bisa memastikan harga gas yang nantinya diperoleh dari Lampung bisa sama jika FSRU di Belawan," pungkasnya.

(Widi Agustian)