Jatim Turunkan Konsumsi Beras Hingga 87 Kg Tiap Penduduk

Nurul Arifin, Jurnalis
Jum'at 15 Juni 2012 17:23 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

SURABAYA - Provinsi Jawa Timur bertekad menurunkan tingkat konsumsi beras di masyarakat hingga 87 kilogram (kg) per penduduk per tahun. Saat ini, konsumsi beras masyarakat Jawa Timur mencapai 91,26 kg per penduduk per tahun. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding tingkat nasional yang mencapai 1,23 kwintal per tahun per penduduk.

"Kami akan menurunkan konsumsi beras di masyarakat Jawa Timur dari 91,26 kg per tahun menjadi 87 kg per tahun per penduduk," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai peresmian Waduk Gonggang di Desa Japan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jumat (15/6/2012).

Sementara di Jawa Timur ada beras sebesar 6,8 juta ton sementara konsumsi beras sebesar 3,4 juta ton dan masih ada sisa. Sisa sebesar 3,4 juta ton itu akan ditingkatkan dengan cara masyarakat Jawa Timur juga mengurangi konsumsi.

"Jadi saya imbau agar para ibu-ibu tidak makan pada malam hari. Selain akan menambah gemuk badan juga tidak baik untuk perkembangan usus kita. Usia seperti kita ini memang gampang gemuk," ujar Pak De Karwo disambut dengan gelak tawa undangan.

Gubernur juga menjelaskan, pada tahun 2012 ini Jawa Timur diprediksi mampu memproduksi 11,6 juta ton gabah kering giling. Dari jumlah itu mampu menghasilkan beras sekira 7,6 juta ton. Dilihat dari konsumsi masyarakat Jawa Timur serta program pengurangan makan beras maka pada 2013 ada kelebihan sekira 4,2 juta ton. Meningkatnya produksi beras ini seiring dengan perbaikan saluran untuk tanaman. Terlebih lagi dengan pemanfaatan manajeman air di Bengawan Solo.

"Pada 2014, Jawa Timur sudah bisa mampu menyumbang sebesar lima juta ton untuk kebutuhan nasional yang sebesar 10 juta ton. Dengan catatan, manajemen pengairan sudah berubah. Dari sistim pengairan tadah hujan menjadi pengairan teknis karena banyaknya pembangunan waduk," tukasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya