Indonesia Harus Waspadai Ekonomi Global

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Rabu 27 Juni 2012 17:25 WIB
Menkeu Agus Martowardojo. (Foto: Runi Sari/Okezone)
Share :

JAKARTA - Indonesia harus memperhatikan kondisi perekonomian global di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang cenderung belum membaik. Ini karena dampaknya sudah mulai terasa kepada negara-negara berkembang.

"Yang kita harus antisipasi dengan meyakinkan, terjadinya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan kita tentu harus perhatikan kondisi di AS dan Eropa belum terlalu membaik," kata Menteri Keuangan Agus MArtowardojo, kala ditemui dalam acara 1st Asean Conference on Financial Inclusion, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (27/6/2012).

Ditambahkan Agus, akibat adanya pelemahan itu, sektor perdagangan sudah terimbas dampaknya ke negara-negara berkembang. Oleh karena itu, negara berkembang harus terus melakukan reformasi struktural. "Ini supaya perkembangan atau pertumbuhan ekonominya bisa terjaga," ujarnya singkat.

Dengan adanya kewaspadaan itu, pemerintah optimistis target pertumbuhan perekonomian pada akhir 2012 akan mencapai target sebesar 6,5 persen. Agus menjelaskan, meskipun dikuartal-I 2012 pertumbuhan perekonomian hanya sekira 6,3 persen, namun dengan strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah dirinya yakin target tersebut akan tercapai.

"Pengalaman kita, di kuartal 2, 3, dan 4 terjadi pertumbuhan yang lebih baik. Kalau nanti ada stimulus dalam bentuk pembiayaan infrastruktur dicairkan tentu akan membuat ekonomi kita lebih baik," ungkapnya.

Agus melanjutkan, pertumbuhan perekonomian juga akan dapat meningkat karena ditopang dari rencana peningkatan pendapatan negara dari penghasilan tidak kena pajak, yang meningkat tersebut.

"Sehingga bisa membuat masyarakat akan bisa mendorong perekonomian, jadi kita harapkan nanti pertumbuhan ekonomi 6,5 persen bisa kita tetap kita capai," paparnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya