JAKARTA - PT Toba Bara Sejahtra hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak 317,9 juta lembar. Penawaran tersebut setara dengan 15 persen dari total saham perseroan. Nilai nominal dari saham tersebut adalah sebesar Rp200 per saham.
Perusahaan resmi menjadi emiten ke-6 di tahun ini, dan sebanyak tiga persen dari total saham perseroan, atau 65,6 juta lembar saham dialokasikan untuk program management and employee stock option (MESOP).
Pada penawaran saham perdana hari ini, Jumat (76/7/2012), bertindak sebagai penjamin pelaksana efek (underwritter) adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Morgan Stanley Asia Indonesia dan PT CSLA Indonesia.
Sebanyak 15 persen dari dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk membayar pinjaman kepada BNP Paribas cabang Singapura. Di mana perseroan mendapatkan fasilitas kredit berulang (revolving credit facility). Perseroan berencana melunasi pinjaman sebesar USD35 juta.
Lalu sebanyak 50 persen akan digunakan untuk membiayai belanja modal, terkait dengan aktivitas pertambangan di anak usaha perseroan. Lalu sekira 35 persen akan digunakan untuk akuisisi konsesi pertambangan atau menambah kepemilikan di anak usahanya.
Awalnya, perusahaan berencana melepas 25 persen saham, tapi teryata hanya ditetapkan 15 persen saja. Kondisi pasar modal yang tidak menentu seperti saat ini menjadi salah satu faktor PT Toba Bara Sejahtra merevisi besaran saham yang dilepas.
(Martin Bagya Kertiyasa)