JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terpental dari level 4.000 ke kisaran 3.997,9. Walau begitu, akhirnya IHSG mampu bertahan di level 4.009.
"Sentimen global yang negatif karena mengindikasikan perlemahan ekonomi membuat IHSG bergerak turun," kata Trimegah Securities dalam risetnya, Senin (23/7/2012).
IHSG, pada akhir perdagangan Senin (23/7/2012) turun 71,4 poin atau 1,75 persen ke 4.009,79. LQ45 turun 13,17 poin atau 1,89 persen ke 682,2.
Semua sektor pendukung indeks saham bergerak melemah. Sektor tambang turun 53,77 poin atau 2,6 persen, sektor perkebunan turun 17,59 poin atau 0,74 persen dan sektor keuangan turun 9,8 poin atau 1,9 persen.
Indeks Asia bahkan lebih terpuruk daripada IHSG. Hang Seng turun sampai 587,33 poin atau 2,99 persen ke 10.053,47, Nikkei turun 16155 poin atau 1,86 persen ke 8.508,32 dan Straits Times turun 38,14 poin atau 1,26 persen ke 2.977,39.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp3,47 triliun dengan volume sebesar 3,2 miliar lembar saham. Sebanyak 262 saham melemah, cuma 29 saham menguat dan 59 saham stagnan.
Saham yang bergerak melemah (top losers) antara lain PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turun Rp700 ke Rp21.350, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp650 ke Rp21.100 dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp550 ke Rp57.800.
Sementara saham yang bergerak menguat (top gainers) antara lain PT Eatertaiment International Tbk (SMT) naik Rp170 ke Rp950, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) naik Rp100 ke Rp5.500 dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) naik Rp50 ke Rp6 ribu.
(Widi Agustian)