"Bahaya Kalau Investasi Tumbuh, Infrastruktur Tidak"

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Selasa 07 Agustus 2012 09:12 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2012 mencapai 6,4 persen. Pertumbuhan ekonomi ini, lebih tinggi dari prediksi yang menyatakan ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 6,1-6,3 persen.

"Ini akibat domestik demand (permintaan domestik) kita yang besar," kata ungkap pengamat ekonomi, Destry Damayanti di Jakarta, Senin, (6/8/2012) malam.

Destry melanjutkan, meskipun pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, namun masih ada persoalan yaitu dari sisi infrastruktur. Menurut dia, tingginya nilai investasi harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang baik. "Investasi tumbuh 12,2 persen, dan Ini bahaya kalau investasi tumbuh, infrastruktur tidak ada itu bahaya," paparnya

Oleh karena itu, berbagai peraturan yang mendukung seperti Undang-Undang (UU) pertanahan harus segera diselesaikan. "UU pertanahan itu harusnya benar-benar direalisasikan untuk mendukung infrastruktur. Karena akan berbahaya apabila investasi didorong tapi infrastruktur tidak ada," tukas dia.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan-II 2012 tumbuh 6,4 persen. Angka itu naik dibanding triwulan I-2012 sebesar 6,3 persen.

Secara nilai, besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2012 mencapai Rp2 triliun. Sementara itu, PDB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama sebesar Rp650,6 triliun.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya