MEDAN - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Utara (Sumut) tercatat memiliki tunggakan beras miskin (raskin) sebesar Rp7 miliar. Tunggakan itu diakibatkan karena sejumlah pemerintah kabupaten/kota belum kunjung melunasi pembayaran raskin yang telah disalurkan.
"Kita meminta pemerintah kabupaten/kota di Sumut segera melakukan pelunasan penyaluran raskin di daerahnya masing-masing. Karena saat ini totalnya telah mencapai Rp7 miliar. Kita tidak ingin ada permasalahan dalam penyaluran raskin. Tapi kita juga harus jujur, jika penundaan pelunasan oleh pemerintah kabupaten/kota tentunya akan menjadi beban bagi Bulog. Karena untuk mendanai pembelian raskin, kita menggunakan kredit dengan bunga komersil," ujar Kepala Bulog Sumut Nasrun Rahmani pada Okezone, Rabu (15/8/2012).
Nasrun menyebutkan, tunggakan raskin Bulog ini berpotensi bertambah, jika pemerintah kabupaten/kota tak kunjung patuh. Karena Bulog masih harus menyalurkan raskin ke seluruh daerah yang membutuhkan raskin sesuai dengan amanat yang diberikan pemerintah pusat.
"Kita kan ditugaskan untuk menyalurkan raskin ini. Jadi kerjasama yang baik lah yang kita harapkan dengan pemerintah kabupaten/kota sebagai penerima raskin. Pemerintah kabupaten/kota harus proaktif lah, jangan menyusahkan masyarakat yang mebutuhkan raskin ini. Kita memang tidak boleh menghentikan raskin meski pemerintahnya menunda pelunasan. Tapi ini kan penting untuk penyaluran secara jangka panjang," jelasnya.
Untuk diketahui, Bulog Sumut hingga saat ini telah menyalurkan sekira 99 ribu ton raskin untuk masyarakat di Sumut. Jumlah itu merupakan 85 persen dari target penyaluran sejumlah 110 ribu ton yang ditetapkan pemerintah.