Jadi Panganan Favorit, Pengusaha Dodol Tambah Produksi 10%

Pebrianto Eko Wicaksono, Jurnalis
Selasa 21 Agustus 2012 11:13 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Produsen dodol Betawi mengaku menambah produksinya untuk memenuhi permintaan saat Lebaran tahun ini.

Pengusaha dodol Betawi, Toha, mengaku telah menambah 10 persen produksi dodolnya menjelang Lebaran. Hal ini dilakukannya untuk mengantisipasi lonjakan permintaan konsumennya saat menjelang Lebaran.

"Produksi tambah 10 persen. Khusus menghadapi permintaan pekerja juga tambah jadi 24 orang, dari yang biasanya hanya delapan orang," kata Toha, saat ditemui Okezone di rumahnya yang sekaligus menjadi tempat usahanya membuat dodol Betawi, di Pasar Rebo, Jakarta.

Toha menambahkan, selama bulan puasa dia mengaku ada tambahan kapasitas bahan untuk membuat dodol di bulan puasa. Dirinya harus menyediakan gula sebanyak 200 kilogram (kg), dari yang biasanya hanya 15 kg per hari. Sedangkan bahan ketan menjadi 200 kg dari sebelumnya hanya 15 kg per hari. Sementara untuk bahan kelapa, per hari ia gunakan 1.000 butir dibandingkan hari biasa yang hanya 35 butir.
 
"Jadi hasil dodolnya 3,5 ton untuk puasa, 35 kg hasil hari biasa," ungkap Toha.

Namun, ketika ditanyakan soal pendapatan dari hasil produksinya selama menjelang Lebaran, ia mengaku belum mengetahuinya karena para pengecer belum mengambil dodol yang diproduksinya. "Pendapatan belum tahu," katanya singkat.

Menurutnya, saat ini dirinya sedang mengalami kendala dalam memproduksi dodol akibat kenaikan harga bahan baku dan kesulitan mendapatkannya.

"Sekarang ketan sama gula merah agak susah didapat selama seminggu mau Lebaran. Sampai saat ini hampir terganggu, saya bahkan pinjam gula orang, karena kenaikan gula merah Rp80 ribu per 10 kilo, Rp130 ribu per 10 kilo. Harga beras juga dari satu kuintal Rp1 juta, sekarang Rp1,35 juta per kuintal," jelas Toha.

Toha pun menjual dodol dengan variasi rasa yang dijualnya berkisar antara Rp35 ribu per kg. "Rasanya macam-macam. Ada ketan hitam, dodol durian, ketan paris, harganya tergantung kemasan. Per kilo Rp35 ribu," tutup Toha.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya