Kacaunya Bursa Akibat Saham BUMI?

Yuni Astutik, Jurnalis
Senin 27 Agustus 2012 17:08 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Gangguan yang terjadi di sistem perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat citra otoritas bursa tersebut menjadi tercemar. Tapi, apakah benar jika gangguan pada sistem perdagangan saham itu akibat buruknya kinerja saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI)?

"Entah karena sebab petugas IT bursa Indonesia masih cuti, entah karena lupa menyalakan engine JATS atau entah karena ada bandar mau buang saham BUMI karena kinerja BUMI yang sangat buruk," kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, di Jakarta, Senin (27/8/2012).

Hari ini, saham anak usaha Grup Bakrie itu turun Rp50 ke Rp890. Berdasarkan penelusuran Okezone, saham ini memang tengah mengalami tekanan beberapa waktu terakhir.

Pada 8 Agustus lalu, saham BUMI masih berada di harga Rp1.140 per saham. Tapi semakin melemah tiap hari. Pada 15 Agustus, saham ini sudah berada di bawah Rp1.000, yakni Rp960.

"Senin ini perdagangan di bursa Indonesia sangat aneh dan kacau, yang terlihat dari awal perdagangan yang dimulai terlambat dan penutupan sesi II, 30 menit lebih cepat dari lazimnya, padahal Indonesia mengakui ingin mempunyai sebuah bursa tingkat dunia," tambah Edwin.

Dia melanjutkan, sudah selayaknya direksi yang terkait dengan kacaunya perdagangan di bursa Indonesia beserta stafnya diberi peringatan keras oleh pimpinan bursa.

"Karena akibat amburadulnya sistem tersebut mengakibatkan kerugian puluhan miliar dari hilangnya fee transaksi untuk Senin ini serta menyangkut kredibilitas sistem perdagangan di Bursa Indonesia itu sendiri apakah layak atau tidak," ungkap dia.

Akibat telatnya pembukaan IHSG, lanjut dia, jalannya perdagangan yang mengadat beserta penutupan sesi II yang lebih cepat maka investor sudah kehilangan mood melakukan transaksi padahal IHSG berpeluang menguat seiring menguatnya bursa global.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya