Minim Anggaran, PLN Sulit Tingkatkan Derajat Kelistrikan di Sumut

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Rabu 29 Agustus 2012 21:10 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

MEDAN - PT PLN (Persero) mengaku kesulitan meningkatkan derajat kelistrikan di Sumatera Utara. Hal itu sehubungan dengan minimnya anggaran yang dialokasikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara  untuk pengadaan listrik.

"Sekira 17 persen, sekira 13 juta lebih masyarakat di Sumut belum dapat menikmati listrik hingga saat ini. Kondisi ini semakin diperparah dengan menurunnya dana yang dianggarkan pemerintah untuk pengadaan listrik di 2012 lalu. Sebelumnya dana yang disediakan mencapai Rp88 miliar, sementara tahun ini hanya Rp39 miliar," jelas General Manager PLN Sumut Krisna Simbaputra pada Okezone, Rabu (29/8/2012).

Meski sulit, Krisna mengaku PLN tetap akan berupaya secara maksimal, agar dengan anggaran tersebut derajat kelistrikan di sumut dapat dimaksimalkan, khususnya untuk empat kabupaten di kepulauan nias dan kabupaten padang lawas utara yang derajat kelistrikannya relatif sangat rendah.

"Dengan anggaran itu, kita berharap tahun ini 65 persen masyarakat di nias bisa menikmati listrik. Kami PLN meminta maaf kepada masyarakat di Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat dan Nias Kota, karena selama ini belum dapat membangun jaringan listrik secara luas akibat minimnya anggaran," tandasnya.

Sementara PLN menyiapkan jaringan baru di Nias, PLN pun diakui Krisna tengah membangun kerjasama dengan sejumlah pihak untuk menyediakan listrik bagi masyarakat di sejumlah daerah lainnya. Di antaranya dengan Yayasan Ikatan Alumni Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.

"Kita sudah kerjasama dengan Alumni Teknik Elektro USU untuk mendirikan pembangkit listrik tenaga mikro hidro untuk daerah-daerah yang belum terlayani. Diantaranya 1x 15 kw di Dusun Sikabung-Kabung dan Sukamakmur kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Selama ini kan mereka mendapatkan listrik dengan biaya yang mahal dari genset. Padahal potensi air di lokasi itu cukup besar. Dengan kerjasama ini, kini mereka hanya membayar Rp30 ribu untuk menikmati listrik selama 24 jam sehari, dan hanya padam jika ada kerusakan pembangkit ataupun air sungai berhenti mengalir," pungkasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya