JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bila ada waktu sekira delapan bulan untuk menghasilkan rumusan semacam Millenium Development Goal's (MDG's) yang disebut dengan sustainable development goal's (SDG'S) demi memberantas kemiskinan di dunia.
Adapun rumusan tersebut akan dilakukan dalam UN High-Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda (UN-HLP). SBY dalam panel tersebut ditunjuk selaku co-chairs.
Hal tersebut disampaikannya usai melakukan video conference dengan para co-chairs dari tiga negara, di Ruang Rapat Utama, Situation Room, Gedung Bina Graha, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2012) malam.
"Bertindak sebagai moderator, sebagaimana yang Anda saksikan tadi, adalah Deputy Sekjen of the UN. Pada video conference pertama ini kami saling bertukar visi, pikiran-pikiran utama, dari masing-masing co-chairs, kira-kira setelah MDG's nanti penggantinya seperti apa," jelasnya.
Kemudian, dalam video conference tersebut juga dibicarakan proses bekerjanya panel ini. Ditambahkannya, menyangkut visi, banyak sekali kesamaan pandangan antara Presiden Sirleaf dari Liberia dan PM Inggris David Cameron, serta dirinya, dan pihak PBB.
Adapun tujuan dari sustainable development agenda tersebut adalah untuk mengurangi kemiskinan sedunia secara signifikan, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup bangsa-bangsa sedunia. Yakni dengan cara melaksanakan pembangunan yang disebut dengan SDG's yang tentunya diperlukan sumber daya.
"Oleh karena itu, apa yang saya usul tadi, kita bisa mencapai tujuan SDG's pengganti MDG's nanti manakala ekonomi tumbuh dengan baik. Sehingga nanti menjadi sustainable growth with equity, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang memperhatikan aspek-aspek pemerataan dan keadilan. Tentu banyak sekali yang harus kita lakukan, kita tetapkan tujuan atau goals-nya kemudian bagaimana mencapai goals itu, kemudian bagaimana dunia berkolaborasi dan bekerja sama. Itulah yang kami bahas tadi pada pertemuan konsultasi yang pertama ini," bebernya.
Sedangkan untuk proses secara singkat, SBY menyampaikan bahwa pihak terkait hanya bekerja secara formal mulai September sampai Mei tahun depan, atau sekira delapan bulan. Disebutkan SBY, anggota panel tersebut terdiri dari 26 orang yang sebetulnya dalam kapasitas pribadi masing-masing ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Di samping kami bertiga sebagai ketua bersama, ada 23 yang lain dari berbagai benua, dari berbagai negara dan berbagai profesi. Ada mantan perdana menteri, ada mantan presiden, tapi juga banyak yang tokoh-tokoh pada expertise tertentu, bidang-bidang tertentu, baik ekonomi, lingkungan, sosial, dsb," jelasnya.
Maka dari itu, mengingat waktu hanya delapan bulan, pihaknya pun harus menghasilkan semacam MDG's yang sementara disebut dengan SDG's. Maka sudah disusun mekanisme dan cara bekerja dengan harapan bisa menghasilkan apa yang akan dihasilkan.