JAKARTA - PT Industri Kereta Api Indonesia (Inka) baru bisa memproduksi 40 unit Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line per tahun.
Kasubdit Industri Roda Dua dan Kereta Api Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Hartoyo mengatakan, 40 unit KRL tersebut adalah untuk 10 set.
Adapun satu setnya, kata dia, terdiri dari empat gerbong. Sedangkan kebutuhan KRL Commuter Line untuk tahun ini mencapai 180 unit. Dibutuhkan dana sekira Rp300 miliar untuk memproduksi 40 unit KRL Commuter Line. Kereta-kereta tersebut rencananya akan dioperasikan untuk jalur Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi.
"Sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri PT KAI (Kereta Api Indonesia) masih harus impor dari Jepang," kata Budi di Kemenperin, Jakarta, Jumat (28/9/2012).
Menurutnya, permintaan KRL Commuter Line akan terus meningkat. Ditambah lagi, kata dia, pemerintah telah mengarahkan kereta api sebagai moda angkutan massal masa depan.
Dia berharap, bea masuk komponen KRL bisa dihapus sehingga mampu mendorong industri kereta api nasional. Dia menambahkan, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kereta produksi Inka sudah mencapai 50 persen.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Inka Agus H Purnomo pernah mengatakan, kapasitas produksi PT Inka mencapai 475 unit, yang terdiri dari kereta api barang mencapai 300 unit per tahun, kereta api penumpang 120 unit per tahun, KRL 40 unit per tahun, dan kereta rel diesel (KRD) 15 unit lokomotif per tahun.