Dewi Fortuna Perlahan Mulai Sambangi Rupiah

Rizkie Fauzian, Jurnalis
Senin 15 Oktober 2012 07:28 WIB
Ilustrasi. (Foto: Tangguh Putra/okezone)
Share :

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi mengalami penguatan. Hal tersebut dipicu sentimen positif dari Asia.

Menurut Analis Trust Securities Reza Priyambada, sentimen positif yang berasal dari Asia tersebut terjadi setelah otoritas moneter Singapura memutuskan untuk membiarkan dolar Singapura terapresiasi.

"Hal tersebut bertujuan meredam inflasi yang dipicu oleh masih tingginya harga pangan global dan kembali naiknya harga minyak mentah dunia," katanya di Jakarta, Senin (15/10/2012).

Selain itu, sentimen positif juga datang dari positifnya data produksi industri di zona euro dan pernyataan Direktur IMF Christine Legarde.

"Dalam pernyataannya tersebut, Lagarde menegaskan keinginaannya memberikan waktu ekstra bagi Yunani dalam menjalankan program penghematan untuk mencapai target defisitnya," jelas Reza.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah pada Jumat 12 Oktober masih tertekan dolar AS. Rupiah pun masih berada di kisaran Rp9.600-an. Penyebab lemahnya rupiah karena optimisme global mengurangi tekanan atas rupiah. Namun permintaan dolar di dalam negeri menekan pergerakan rupiah.

Rupiah, menurut yahoofinance pada Jumat 12 Oktober berada di level Rp9.623 per USD. Di mana kisaran perdagangan saham harian ada di level Rp9.594-Rp9.627. Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ada di Rp9.605 per USD. Melemah dibanding periode sebelumnya Rp9.603. Tapi menurut Bloomberg, rupiah ada di Rp9.597.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya