DPRD Pontianak Desak Pertamina Transparan

Dina Prihatini, Jurnalis
Selasa 13 November 2012 20:33 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

PONTIANAK - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Pontianak yang terjadi dua hari belakangan ini membuat Ketua Komisi A DPRD Kota Pontianak, M Fauzie bertanya-tanya akan komitmen Pertamina dalam kesiapan mereka memberikan stok BBM kepada masyarakat Kota Pontianak dan Kalbar.

“Komit Pertamina yang selama ini mengaku cukup untuk stok BBM dipertanyakan, apalagi sebelumnya Pertamina mengaku cukup stok BBM di 10 hari kedepan,” ungkap Fauzie kepada Okezone, Senin (12/11/2012).

Menurutnya selama ini masyarakat cukup merasakan ketidaknyamanan akibat naiknya harga yang melambung jauh dibanding dengan harga normal di SPBU beberapa waktu lalu dan jangan sampai hal yang demikian terulang kembali.

“Sebelumnya masyarakat merasakan naiknya harga BBM sehingga antre hingga berhari-hari karena langka juga menjadi trauma tersendiri, sehingga antrean yang panjang saat ini terjadi,” kata legislator PKNU ini.

Dia berharap pihak Pertamina segera memperbaiki  manajemen yang sejauh ini diakui Fauzie kurang transparan dalam memberikan informasi terhadap stok yang dimiliki Pertamina untuk masyarakat Kota Pontianak dan Kalbar pada umumnya. “Transparansi saja seharusnya, jika tidak cukup, sehingga masyarakat bisa mengantisipasi dan mengurangi para spekulan dan menyebabkan harga tinggi di eceran,” jelasnya.

Sementara itu Sales Representative Wilayah VII Pertamina Kalbar, Fakhri Rizal berjanji akan melakukan tindakan tegas sesuai prosedur yang ada. “Jika kita mendapatkan informasi adanya oknum SPBU yang melakukan kecurangan dalam bentuk apa pun, kemudian di selidiki ternyata benar. Maka kita akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan prosedur yang ada,” kata Fachri.

Menurutnya tindakan yang dapat di ambil dalam memberikan tindakan dapat berupa, teguran, peringatan bahkan sampai penyetopan penyaluran. “Jika perlu di PHU kan, namun tu kesalahan yang sudah sangat fatal. Namun jika kesalahan yang dilakukan SPBU masih bisa ditoleransi maka tiga sanksi lainnya masih dapat di berlakukan,” tegasnya.

Fakhri menjelaskan pihaknya sudah melakukan instruksi kepada pihak SPBU untuk tidak melakukan pengisian terhadap masyarakat yang mengisi berulang kali.

“Kita berharap SPBU untuk dapat menjaga stok yang ada. Karena masyarakat yang khawatir dengan tidak adanya minyak, jadi berkali-kali melakukan pengisian. Jadi kita dapat menjamin jika stok kita masih aman sampai lima hari ke depan,” jelasnya.

Dia juga berharap kepada masyarakat untuk dapat mengisi premium sesuai dengan kapasitas tanki kendaraan mereka yang normal.

"Jadi beli BBM sesuai dengan kebutuhan sesuai tangki kendaraan yang normal, jangan menggunakan tangki siluman karena dapat dikenakan pelanggaran hukum. Untuk stok sendiri kita mengambilnya dari dari Plaju, Palembang atau Tanjung Uban,” pungkasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya