Hatta: Impor Pesawat Bukti Konektivitas Tinggi

Misbahol Munir, Jurnalis
Senin 03 Desember 2012 19:20 WIB
Ilustrasi. (Foto: Daylife)
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami defisit. Salah satu penyebab defisit yang terjadi, lantaran tingginya pembelian pesawat terbang.

"Salah satu penyebab defisitnya pembelian pesawat terbang yang banyak sekali, karena itu yang kita perlukan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (3/12/2012).

Menurutnya, dengan mengingkatnya ekonomi Indonesia, telah meningkatkan konektivitas ke berbagai negara, sehingga dibutuhkan transportasi yang memadai. "Dan kita belum bisa membuat pesawat terbang, kita beli banyak sekali ini menyebabkan defisit," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, nilai impor Indonesia Oktober 2012 sebesar USD17,21 miliar mengalami kenaikan 12,16 persen. Kenaikan impor ini, dikarenakan adanya impor pesawat cukup besar andilnya di Oktober 2012.

Pada periode tersebut ada sekira delapan pesawat yang diimpor. Impor kapal terbang dan bagiannya sebesar USD418,6 juta, naik 152,63 persen dari September 2012.

Dari data BPS, kenaikan impor nonmigas sebesar USD1.470,6 juta dan kenaikan impor migas USD395,1 juta. Lebih lanjut kenaikan impor migas disebabkan oleh naiknya impor. Minyak mentah dan hasil minyak masing-masing sebesar USD294,9 juta dan USD79,7 juta, serta golongan gas mengalami peningkatan USD20,5 juta.

Impor nonmigas mencapai USD13.376,2 juta mencakup tiga golongan barang di antaranya golongan mesin dan peralatan mekanik sebesar USD315,4 juta, kapal terbang dan bagiannya sekira USD252,9 juta, dan barang dari besi dan baaja sekira USD104,2 juta.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya