Pertamina akan Pantau BBM di 5.050 SPBU

JAKARTA - Pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak wajar membuat PT Pertamina (Persero) akan secepatnya memasang Sistem IT Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM Petro (SMP BBM Petro). Dengan sistem ini diyakini dapat membantu aparat hukum untuk melakukan pemeriksaan.

"Dari situ kita bisa memperhatikan trent kehidupannya sebelumnya, malam hari itu ada yang isi sampai 300 liter 400 liter solar bisa pulang pergi beberapa kali," kata Direktur Marketing and Trading PT Pertamina, Hanung Budiah, di acara Pertamina Days Jakarta, Sabtu (8/12/2012).

Hanung mengatakan, sistem Monitoring yang dinamakannya alat Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM Petro ini, setelah dipasang dapat mendeteksi plat nomor mobil, No SPBU, dan konsumsi BBM. ini diyakinkannya bisa mengurangi pembelian yang tidak wajar tersebut.

"Dan bila suatu saat aparat hukum minta data ke Pertamina kita gimana (kalau tidak ada data), termasuk pengusaha SPBU sudah saya pringatkan, agar data ini tersimpan," ujar Hanung.

Hanung mengatakan, jika dalam proses hukum terbukti ada penyimpangan BBM PSO yang notabanned dari Anggaran APBN, dengan mudah akan dibantu berupa data yang efektif. "Ini efektif," kata Hanung.

Menurut dia, alat ini akan diterapkan di seluruh Indonesia, dengan sekira 5.050 SPBU. "Jadi kalau ini dipasang setidaknya berharap pengalaman semasa uji coba di provinsi Kalimantan selatan, Kalimantan Tengah dapat memberikan dampak yang positif di BBM, sekarang ini yang digunakan hanya monitor," ujarny

(Martin Bagya Kertiyasa)