JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini terlihat masih melemah. Hal tersebut mengingat sudah semakin pesimistisnya sikap pelaku pasar terhadap penyelesaian fiscal cliff AS jelang akhir tahun ini.
Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, beredar kabar Pemerintah AS sedang mempertimbangkan rencana negosiasi kembali pada awal tahun sehingga membuat pelaku pasar mencemaskan dampak fiscal cliff tersebut.
"Penyelesaian ficsal cliff sangatlah ditunggu oleh pelaku pasar, ketidakpastian akan fiscal cliff berdampak pada ketidakpastian pula dalam langkah yang akan dilalui para pelaku pasar," katanya di Jakarta,  Kamis (27/12/2012).
Di sisi lain, kabar positif dari Jepang di mana perdana menteri terpilih yang baru, Shinzo Abe, mengisyaratkan untuk pelonggaran moneter dan fiskal membuat nilai tukar Yen melemah sehingga menguatkan nilai tukar USD.
"Apresiasi USD tersebut membuat rupiah terlihat melemah, ditambah lagi fiscal cliff yang kunjung menemukan hasil, semakin mendorong pergerakan rupiah ke arah pelemahan, hal tersebut membuktikan bahwa dalam beberapa tahun ini pengaruh sentimen juga banyak berasal dari global," ungkap Reza.