JAKARTA - Lambatnya kinerja ekspor Indonesia di periode Januari-November 2012 disebabkan atas menurunnya permintaan di beberapa negara mitra dagang Indonesia. Sehingga mengakibatkan menurunnya harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia. Indikasi tersebut terlihat dari volume ekspor Indonesia yang meningkat sebesar 2,3 persen yang menurun sampai 6,3 persen.
"Ekspor di November 2012 mencapai USD16,4 miliar atau naik 7,3 persen, terdiri dari migas USD2,7 miliar yang naik 2,2 persen dan nonmigas sebesar USD13,7 miliar atau naik 8,4 persen," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, saat konferensi pers, di Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Sedangkan impor November tercatat mencapai USD16,9 miliar atau menurun 1,7 persen (month to month/MoM) yang terdiri impor migas USD4,1 miliar naik 6,3 persen dan nonmigas USD12,8 miliar turun 3,9 persen.
Demikian ekspor periode Januari sampai November 2012 capai USD174,8 miliar turun 6,3 persen (year to year/YoY) yang terdiri dari migas USD34 miliar turun 10,5 persen serta nonmigas USD140,8 miliar yang turun 5,2 persen.
Dijelaskannya, ada beberapa komoditas yang pertumbuhan volume ekspornya mengalami perlambatan namun nilainya menguat yaitu, bahan bakar mineral volumenya naik 8,2 persen (YoY) tapi nilainya turun 0,4 persen, lemak dan minyak nabati volumenya naik 16, 9 persen dan nilainya naik hanya 1,5 persen, karet dan barang dari karet volumenya menurun 4,5 persen sementara nilainya turun 28,4 persen, bijih kerak dan abu logam volumenya turun 12,2 persen dan nilainya turun 39,7 persen. Sedangkan kimia organik volumenya turun 15,5 persen tapi nilainya naik 26,15 persen.
"Kebijakan bea keluar Crude Palm Oil (CPO) dan biji kakao juga berdampak pada meningkatnya volume maupun nilai ekspor produk dari kedua produk tesebut, per Januari hingga Oktober 2012 volume ekspor kakao 45,5 persen dan kakao olahan 54,5 persen demikian juga nilai ekspor Kakao 39,4 persen dan kakao olahan 60,6 persen, juga per Januari hingga Oktober 2012 volume ekspor CPO 33,8 persen dan produk turunan CPO 66,2 persen serta pangsa nilai ekspor CPO 33,3 persen dan produk turunan CPO 66,8 persen," ujar Gita.
Adapun pelemahan ekspor pada periode Januari 2012 juga dialami oleh beberapa negara yaitu Jepang turun 2,1 persen, Korea Selatan turun 0,9 persen serta Brasil turun 4,7 persen.