JAKARTA - PT PLN (Persero) menyebut tahun ini rasio elektrifikasi di Indonesia akan bertambah 10,17 persen. Hal ini merupakan pencapaian tertinggi dari krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia tahun 1998.
"Kenaikan elektrifikasi menjadi doubel digit 10,17 persen dan ini merupakan kemajuan semenjak krisis moneter 1998," Ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Rabu (6/2/13).
Pamudji menambahkan, kemajuan ini terlihat pada tahun 2010 yang mencapai 9,4 persen. Sedangkan saat itu PLN melakukan upaya pada pemadaman listrik yang dilakukan di daerah Indonesia.
"Kita melakukan perang padam artinya menghapus pemadaman bergilir yang terjadi di kawasan Indonesia," ungkapnya.
Sementara kondisi kurang baik terjadi karena ada keterbatasan investasi di PLN sehingga terjadi pemadaman di daerah-daerah. Untuk mengatasi pemadaman tersebut sebagian ditempuh dengan menyewa genset agar pemadaman bisa diselesaikan lebih cepat.
"Namun situasi tersebut segera diatasi dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Pembangkit Listrik Tenaga Air, seperti yang dilakukan pada daerah Sulawesi Selatan maka penyewaan genset segera dapat dihapuskan," pungkasnya.