JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan Kebutuhan daging Indoensia mencapai sekira 1.504 ton per hari. Oleh karena itu, jika tidak mau mengimpor sapi, maka peternak lokal harus mengoptimalkan produksinya.
"Per tahun itu adalah 549 ribu ton tinggal dibagi 365 hari," jelas Menteri Pertanian Suswono, kala ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2/2013).
Suswono menjelaskan, dari hasil perhitungannya, 85 persen bisa dipasok dari sapi lokal. Sedangkan sisanya, akan diperoleh dari sapi impor. Meski demikian, dia mengatakan pemerintah akan mengoptimalkan petani lokal terlebih dahulu.
"Dulu peternak menangis, kenapa tidak ada yang peduli. Tapi begitu konsumen sekarang teriak menangis baru cepat reaksinya, tolong jangan sampai peternak nangis lagi," tuturnya.
Menurut dia, saat ini hanya terdapat 67 pelaku importir, sementara untuk peternak mencapai 6,4 juta. Karenanya, dia berharap importir tidak mengambil untung besar.
"Harus ada empati kepada peternak, supaya peternak bergairah dan importir dapat untung. Walaupun konsumsi bertambah, target swasembada kalaupun ada impor 10 persen, sekarang konsumsi rendah 2,2 kg per kapita per tahun," kata dia.
"Bayangkan kalau suatu saat konsumsi meningkat 10 kali lipat dari sekarang, karena income per kapita naik. Bisa 800 ribu ton, saya tidak bicara volume, tapi persentase, jadi walau ada swasembada targetnya 10 persen," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)