Dipo Alam: Jangan Gunakan Alasan Penghematan

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Selasa 26 Februari 2013 10:33 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) pada 2012 lalu hanya mencapai 87,5 persen atau 2,5 persen lebih rendah dari rata-rata realisasi belanja tahun sebelumnya sebesar 90 persen. Padahal, pemerintah mengalokasikan belanja K/L sebesar Rp547,9 triliun pada APBNP 2012.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mendorong jajaran instansinya (Sekretariat Kabinet) agar memaksimalkan penyerapan anggaran yang telah disetujui DPR. Seskab meminta agar para pejabat tidak menyembunyikan kegagalan menyerap anggaran secara maksimal dengan alasan penghematan anggaran.

"Jangan menggunakan alasan penghematan untuk menutupi kita tidak mampu menyerap anggaran. Saya minta pada staf, kalau bisa betul-betul kalau bisa sampai 90 persen menyerapnya," kata Dipo Alam, seperti dilansir dari situs Setkab, Selasa (26/2/2013).

Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II Agun Gunanjar didampingi Wakil Ketua Komisi II Hakam Naja dan Taufik Effendi itu, Seskab Dipo Alam menjelaskan, anggaran Setkab tidak melebihi Rp300 miliar.

Karenanya, jika dilakukan penghematan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseluruhan anggaran negara, dibanding jika pemotongan itu dilakukan pada K/L yang memperoleh alokasi anggaran sangat besar, seperti Kementerian ESDM, Kementerian PU, atau Kemendikbud.

Meski demikian, dia meminta segenap jajaran staf di Setkab, agar tidak merasa bangga dengan keberhasilan melakukan penghematan, dengan penyerapan 70 persen.

"Saya kurang setuju kalau penghematan itu akhirnya menurunkan kinerja, seharusnya kita bisa mengkover 100 persen. Namun karena penghematan, akhirnya kita hanya bisa mengkover 70 persen," jelas dia.

Selain itu, dia menginstruksikan kepada jajarannya agar ke depan alokasi anggaran yang disetujui oleh DPR bisa diioptimalisasikan penyerapannya. Bahkan kalau bisa sampai angka 90 persen lebih.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya