Kemenkeu Kaji Kenaikan Tarif BM Hortikultura

Fakhri Rezy, Jurnalis
Jum'at 05 April 2013 13:40 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melakukan kajian untuk memberlakukan kenaikan tarif bea masuk produk hortikultura. Jika tidak ada pembatasan regulasi impor hortikultura, akan ada tambahan bea masuk dari pos hortikultura.

"Karena begini, kalau pakai kuota impor, nanti yang ribut WTO-nya. Kita sibuk mengalami gugatan, dikritiklah. Kalau bea masuk, itu kan tarif yang diakui oleh seluruh dunia," jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro di kantornya, Jakarta, Jumat (5/4/2013).

Bambang mengatakan, bila ingin mengajukan penambahan bea masuk, maka harus dilihat rendah atau tinggi besarannya. Pasalnya, pemerintah harus menjaga agar stok domestik tidak habis, namun jika suplai tinggi, maka akan kemahalan.

"Jadi memang saya setuju secara konsep dengan prinsipnya, tinggal penentuan tarifnyalah, dan kita juga harus memperhatikan FTA dengan ASEAN, dengan China, sehingga bisa kita tentukan," kata dia.

Bambang mengatakan, usulan tersebut telah dilontarkan pada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, dan secara umum telah disetujui. Meski demikian, besaran tarif masih dibahas sampai saat ini.

"Istilahnya sebelum sampai ke angka, pertanian harus yakin berapa yang dia sanggup produksi dalam negeri, dan perdagangan harus bisa estimasi berapa gap antara demand dengan supply," ungkapnya.

Bambang menjelaskan, suplai harus mengacu pada data Kementerian Pertanian, yang nantinya menentukan estimasi produksinya. Sedangkan tarifnya, akan dikaji oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Kita kan ada mekanismenya, ada di sini tim tarif. Dengan pengertian tadi, Kementan dan Kemendag tidak bisa, ya sudah, semua lewat tarif. Tapi, tarifnya jangan sampai salah, karena kalau sampai salah, bisa kejadian kayak begini lagi suplainya tidak cukup, harga mahal," tukas dia.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya