JAKARTA - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengaku, dari 234 pesawat airbus yang didatangkan sampai tahun 2027 tidak semuanya akan digunakan di Indonesia.
"Prinsipnya kita enggak selalu pesawatnya kita gunakan di Indonesia. Namun akan digunakan juga ke berbagai perusahaan dan kemungkinan bisa kita juga sewakan, jadi tidak semua, kita berpikir digunakan di Indonesia," ujar Edward kepada Okezone disela-sela rapat komisi V di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Edward menambahkan, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail rencana penggunaan pesawat-pesawat Airbus tersebut. Pihaknya masih harus melihat kondisi pesawat tersebut, selain juga kemungkinan merancang beberapa perusahaan di luar Indonesia.
"Kita tinggal lihat saja bagaimana situasinya. Kita juga sedang merancang beberapa perusahaan di luar Indonesia seperti yang kita bikin di Malaysia. Malindo Air di Malaysia kan sudah terbang," jelasnya.
Lebih lanjut, Edward mengungkapkan, pihaknya sudah merencanakan untuk membangun perusahaan di luar Indonesia di kawasan Asia.
"Kami membuat di negara-negara lain kemungkinan Australia, Mynamar, Vietnam dan Thailand juga. Kalau di ASEAN kan misalnya kita di Bangkok, kita bisa ke China, Hong Kong bisa ke India. Kalau di Malaysia bisa ke India dan China juga kan," tuturnya.
Dengan begitu, menurut Edward, pihaknya tidak hanya mendatangkan semua pesawat ke Indonesia. Pihaknya juga akan bertindak sebagai penyewa pesawat.
"Jadi pesawatnya bisa ke sana. Jadi tidak semua berpikir semua ke Indonesia. Kita juga bisa sebagai penyewa pesawat," pungkasnya.