SKK Migas Resmikan 2 Proyek Migas

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Rabu 01 Mei 2013 13:51 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meresmikan dua proyek pengembangan minyak dan gas bumi (Migas) di Jawa Timur dan Kalimantan Timur untuk mendorong peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional serta pengembangan dan pemanfaatan energi unkonvensional.

Kedua proyek yang diresmikan hari ini adalah dimulainya pengeboran 42 sumur di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur yang dikelola Mobil Cepu Ltd dan pengaliran gas metana batubara (Coal Bed Methane CBM) untuk kelistrikan yang pertama kali di Indonesia dari Lapangan yang dikelola VICO, Kalimantan Timur.

Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan, pengeboran 42 sumur di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, di Bojonegoro, Jawa Timur, segera dimulai. Rencananya, akan dibor 29 sumur produksi dan 13 sumur injeksi. Dengan tahapan ini, produksi puncak blok sebesar 165.000 barel minyak per hari dapat dicapai di akhir tahun 2014.

"Tahap pertama dibor delapan sumur baru di tapak (well pad) B,” ujar Rudi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Rudi menjelaskan, setelah itu, secara berurutan dibor sumur baru di well pad C dan penambahan sumur di well pad A. Ke-42 sumur tersebut dibor menggunakan dua rig (tipe skidding rig) yang dibangun dan dioperasionalkan oleh perusahaan nasional. “Membanggakan karena putra putri Indonesia sudah bisa membangun rig berteknologi baru dan cukup canggih ini,” jelasnya.

“Mudah-mudahan produksi minyak awal (first oil) sebesar 90.000 ribu barel per hari dapat dicapai Agustus 2014,” tambah Rudi.

Jumlah tersebut sudah termasuk dari produksi dari Gas Oil Separation Plant (GOSP) yang saat ini sudah berproduksi sekitar 26.000-28.000 barel per hari.  Kemudian, secara bertahap selama tiga bulan, produksi akan meningkat hingga produksi puncak sebesar 165.000 barel per hari.

Artinya, paling cepat, November 2014 produksi puncak dapat tercapai. “Produksi puncak tersebut akan tertahan selama lebih dari tiga tahun,” kata Rudi.

SKK Migas meminta kepada semua pihak, terutama MCL dan Kontraktor EPC, untuk bekerjasama dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan komitmen yang tercantum dalam kontrak.

Rudi menegaskan, proyek ini penting dan strategis untuk ketahanan negara dalam bidang energi. Apabila proyek ini dapat berjalan seperti yang direncanakan, Lapangan Banyu Urip dapat memberikan kontribusi produksi minyak sekitar 16,5 persen dari target produksi minyak nasional pada akhir 2014.

Angka ini merupakan hal yang sangat berarti bagi pendapatan Negara. Oleh karena itu, proyek Banyu Urip harus dapat terlaksana sesuai dengan sasaran proyek.  “Syaratnya, sesuai dengan waktu, mutu, biaya, taat terhadap semua peraturan, serta dilaksanakan dengan aman dan selamat,” kata dia.

SKK Migas mengapresiasi pemerintah daerah, masyarakat, dan instansi terkait yang telah mendukung penuh proyek strategis ini. Misalnya, penerbitan izin-izin yang diperlukan dan membantu proses pembebasan tanah agar proyek dapat dimulai pelaksanaannya.

Vice President Public and Government Affairs, Mobil Cepu Ltd  Erwin Maryoto menambahkan, MCL dan kontraktornya telah melibatkan potensi daerah, antara lain dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada warga sekitar yang memenuhi syarat untuk dapat bekerja pada proyek ini.

Pemerintah daerah Bojonegoro juga dilibatkan dalam pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk kegiatan proyek Banyu Urip ini. “Kerjasama dan koordinasi yang baik ini akan terus dijaga,” katanya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya