Kenaikan Harga BBM Sia-Sia, Jika..

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Senin 03 Juni 2013 09:52 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Rencana Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp6.500 per liter untuk premium, dan Rp5.500 per liter untuk solar akan sia-sia apabila tidak ada alokasi anggaran untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur.

"Dampaknya ke masyarakat, ketika tidak bisa mengalokasi anggaran ke infrastruktur hanya merasakan kenaikan harga kebutuhan akibat kenaikan BBM," kata Direktur Eksekutif Reforminer Institute Priagung Rakhmanto di Jakarta, Senin (3/6/2013).

Priagung menjelaskan, saat ini pembangunan infrastruktur seharusnya paling diutamakan. Pasalnya, saat ini telah diterapkan rencana kenaikan BBM bersubsidi serta pemotongan anggaran Kementerian atau Lembaga terkait.

"Ini seharusnya momentum untuk pembangunan infrastruktur, yang masih minim. Dengan adanya kenaikan harga BBM subsidi ada pula percepatan pembangunan infrastruktur," jelasnya.

Dia melanjutkan, kenaikan BBM bersubsidi ini seharusnya juga merupakan langkah jangka menengah dan panjang. Karenanya, dia mengimbau program konversi BBM ke BBG yang masih macet, dapat segera direalisasikan. Menurutnya, semua sangat tergantung strategi Pemerintah seperti apa.

"Jangka menengah panjang tergantung langkah pemerintah. Artiannya jika tidak ada strategi pengembangan energi alternatif dan konversi ke BBG maka tidak ada manfaat apa-apa," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya