Fuad Bakal Kejar Pajak dari Mobil Murah

Fakhri Rezy, Jurnalis
Kamis 04 Juli 2013 15:51 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Keuangan mengatakan industri low cost green car (LCGC) tidak akan dikenakan pajak dalam waktu dekat. Namun, jika memang industri ini telah berkembang, bukan tidak mungkin akan dikenakan pajak.

"Jangan bicara kehilangan pajak dulu karena mobil itu pun belum diproduksi kok. Jadi pajak jangan cuma hitung potensi kerugian, pajak itu instrumen," kata Dirjen Pajak Fuad Rahmany di kantornya, Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Fuad mengatakan, bila kalau ada sektor yang baik untuk pertumbuhan dalam negeri, maka harus diberikan pajak nol persen dahulu untuk berkembang. "Nanti di kemudian hari jangka panjang tumbuh mulai dipajaki lagi," katanya.

Oleh karena itu, potensi lost atau kerugian karena pajaknya di sektor LCGC dihilangkan tidak perlu dipikirkan. Pasalnya, pembebasan ini akan mendorong industrinya. "Tumbuh dulu, dia bikin profit, bikin laba baru dikenakan pajak nantinya," tukasnya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan proyek investasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan efisiensi energi seperti mobil LCGC tersebut harus didukung. Menurutnya, investasi tersebut perlu diberikan Tax Holiday.

Menurutnya, dia mengatakan proyek LCGC tidak akan menghambat rencana konversi bahan bakar minyak ke gas karena menurutnya, Indonesia buka satu-satunya negara yang menjalankan LCGC dan konversi gas secara bersamaan.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya