Hipmi Nilai Gerak Pemerintah Lamban

Dina Mirayanti Hutauruk, Jurnalis
Kamis 04 Juli 2013 18:02 WIB
Ilustrasi. (Foto: Heru/Okezone)
Share :

JAKARTA - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi nampaknya mulai berdampak pada kelangsungan dunia usaha, pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.
 
Harga sejumlah bahan pangan di tanah air pascakenaikan harga BBM sudah meningkat dan kemungkinan potensi naik semakin liar besar sekali karena juga dihadapkan pada kelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, menjelang tahun ajaran baru dan bulan Ramadan.
 
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menilai pemerintah lamban tangani harga bahan pangan terutama untuk harga daging sapi yang hingga saat ini masih cukup mahal meski pemerintah telah memberi kewenangan pada Bulog untuk melakukan stabilisasi harga. 

"Pemerintah harus didesak serius mengendalikan harga," Kata Ketua Forum Dialog Hipmi Anggawira di Kantor Pusat HIPMI, Gedung Palma One Jakarta, Kamis (4/7/2013).
 
Dia mengatakan pedagang di sejumlah kota di tanah air  mengakui kenaikan bahan pangan sudah meningkat bahkan sebelum harga BBM naik dan mereka meyakini akan terus meningkat menjelang Ramadan.
 
“Contoh kasus seperti pada pedagang daging yang  hingga saat ini belum kembali normal bahkan langkah pemerintah menunjuk Bulog untuk mengendalikan harga daging belum juga terealisasi,” katanya.
 
Dia menambahkan beberapa anggota Hipmi yang bergerak di sektor retail juga mengeluhkan adanya kenaikan bahan baku antar 10-15 persen sehingga harus menaikkan harga atas produk olahan yang diproduksi.
 
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah harus mampu melakukan langkah-langkah pengendalian harga dan memastikan ketersediaan pasokan untuk masyarakat dan perlu ada sinkronisasi kebijakan antar Kementerian dan Pelaku Usaha.
 
Menurutnya, pengendalian harga melalui operasi pasar dan pengontrolan harga yang ketat serta mekanisme subsidi produk bahan pokok harus dilakukan secara cepat sehingga inflasi tidak naik terus bersamaan dengan naiknya BBM.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya