PLN Gandeng AGIT Kelola Aset Transmisi Berbasis TI

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Senin 26 Agustus 2013 13:22 WIB
ilustrasi: (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memanfaatkan teknologi informasi (TI) untuk mengelola asetnya melalui program Enterprise Asset Management (EAM) di bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Implementasi EAM dari sisi pembangkitan sudah berjalan di anak perusahaan PLN, yaitu PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan PT Indonesia Tower (IP).

Saat ini juga sedang dilaksanakan di unit pembangkit di Sumatera dan Sulawesi. Implementasi EAM di sisi distribusi pun sudah dilaksanakan di PLN Distribusi Bali dan akan dilanjutkan di unit lainnya. Adapun, manajemen aset untuk bidang transmisi siap di implementasikan untuk tiga unit PLN, masing-masing di PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa-Bali, P3B Sumatera, dan PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar).

Hal tersebut seperti disampaikan Direktur Operasi PLN Ngurah Adnyana setelah melakukan penandatanganan dokumenkick-off (project charter) antara PLN dan AGIT di Rizt Charlton Pasific Place, Jakarta, Senin (26/8/2013).

"Implementasi EAN transmisi di tiga PLN unit PLN tersebut rencananya akan diselesaikan dalam 12 bulan, pelaksanaannya PLN dibantu oleh AGIT, transmisi ini menggunakan modul plant maintanance (PM) dari SAP yang sudah terintegrasi dengan sistem yang sudah berjalan di PLN," kata dia.

Ngurah Adnyana melanjutkan, dengan aset transmisi dan biaya pemeliharaan yang besar dan terus bertambah serta tuntutan stakholders untuk mengoperasikan dan memelihara sistem penyaluran secara handal, efisien dan berkualitas makan diperlukan implementasi manajemen yang dilengkapi dengan sistem informasi.

Sehingga, lanjut Ngurah Adnyana, hal tersebut dapat memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan aset portfolio, kondisi aset, investasi dan finance secara transparan. "Dapat dievaluasi dan dianalisa secara komprehensif dengan pertimbangan manajemen risiko. Sistemnya yang mendukung dikenal sebagai EAM," tambahnya.

Oleh karena itu, Ngurah Adnyana berharap dengan implementasi EAM ini diharapkan mampu menyediakan sistem informasi yang dapat digunakan untuk memonitor kinerja peralatan transisi yang terkait dengan biaya selama masa manfaatnya. Selain itu, kata Ngurah Adnyana, juga dapat dijadikan evaluasi bagi kinerja penyedia jasa yang melakukan pemasangan maupun yang menangani aset tersebut selama masa manfaatnya.

"tersedianya proses bisnis yang terintegrasi dengan sistem infomasi PM dan peran pegawai dengan job description, penerapan EAM ini bertujuan untuk menghasilkan kinerja operasi exchalange dengan fokus pada optimasi pemanfaatan aset, efisiensi finansial dan mitigasi risiko," pungkasnya. (wan)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya