JAKARTA - Setelah bergerak di zona negatif pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya harus terpuruk. IHSG pada penutupan perdagangan sore ini turun 107,54 poin atau 2,43 persen menjadi 4.316,17.
Indeks LQ45 turun 26,07 poin atau 3,5 persen menjadi 712,90, Jakarta Islamic Indeks (JII) turun 20,80 poin atau 3,4 persen menjadi 585,59, dan indeks IDX30 turun 14,09 poin atau 3,7 persen menjadi 364,63.
IHSG ditutup dengan transaksi sebesar Rp4,968 triliun dari 3,742 miliar lembar saham diperdagangkan. IHSG menutup sesi I perdagangan dengan 64 saham menguat, 202 saham melemah, dan 86 saham bergerak stagnan.
Sejalan dengan IHSG, saham-saham di Asia ikut terkoreksi, dengan indeks Hang Seng turun 347,18 poin atau 1,5 persen menjadi 22.859,86, indeks Nikkei melemah 304,27 poin atau 2,06 persen menjadi 14.455,80, dan indeks Straits Times turun 33,83 poin atau 1,05 persen menjadi 3.176,35.
Sektor-sektor penopang IHSG tercatat melemah, dengan sektor industri dasar turun 4,7 persen, sektor manufaktur turun 2,7 persen, sektor properti melemah 1,7 persen, sektor konsumsi turun 2,9 persen, dan sektor keuangan anjlok 2,9 persen.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) naik Rp600 ke Rp11.300, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik Rp400 menjadi Rp3.900, dan saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) naik Rp325 ke Rp2.850.
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp1.200 menjadi Rp26.300, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.300 menjadi Rp35.000, dan saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp1.000 menjadi Rp18.000.
(Martin Bagya Kertiyasa)