JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok makin dalam akibat sentimen global terkait penentuan pagu utang Amerika Serikat (AS). IHSG pada jeda siang ini, turun 70,50 poin atau 1,59 persen menjadi 4.353,21.
Indeks LQ45 turun 15,18 poin atau 2,1 persen menjadi 723,79, Jakarta Islamic Indeks (JII) turun 12,33 poin atau 2 persen menjadi 594,06, dan indeks IDX30 turun 7,86 poin atau 2,1 persen menjadi 370,86.
SiangĀ ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp2,011 triliun dari 1,697 miliar lembar saham diperdagangkan. IHSG menutup sesi I perdagangan dengan 36 saham menguat, 219 saham melemah, dan 62 saham bergerak stagnan.
Sejalan dengan IHSG, saham-saham di Asia ikut terkoreksi, dengan indeks Hang Seng turun 255,58 poin atau 1,10 persen menjadi 22.951,59, indeks Nikkei melemah 171,31 poin atau 1,16 persen menjadi 14.588,76, dan indeks Straits Times turun 19,57 poin atau 0,61 persen menjadi 3.190,61.
Sektor-sektor penopang IHSG tercatat melemah, dengan sektor aneka industri turun 2 persen, sektor industri dasar turun 2,1 persen, sektor properti melemah 1,8 persen, sektor manufaktur turun 1,5 persen, dan sektor infrastuktur anjlok 2,1 persen.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) naik Rp350 ke Rp11.050, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik Rp450 menjadi Rp3.950, dan saham PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) naik Rp225 ke Rp4.925.
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp1.600 menjadi Rp25.900, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp950 menjadi Rp35.350, dan saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp650 menjadi Rp18.350.
(Martin Bagya Kertiyasa)