Prabowo-Hatta Berjuang Tekan Biaya Logistik

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Jum'at 20 Juni 2014 08:42 WIB
Hatta Rajasa saat berdialog dengan Laskar HT. (Foto: Okezone)
Share :

MEDAN – Calon wakil presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa, mengaku akan berupaya secara maksimal untuk menekan biaya logistik nasional. Hal ini perlu dilakukan seiring pasar bebas yang akan terjadi 2015.

Menurut Hatta, upaya menekan biaya logistik ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing produksi nasional, di tengah semakin dekatnya realisasi pasar tunggal ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada tahun depan.
 
“Saat ini biaya logistik kita masih 14,08 persen dari total biaya produksi. Atau sekitar 25 persen dari total GDP kita. Kalau dalam kondisi ini kita harus bertarung di AEC tentunya akan sulit," ujar Hatta saat mengikuti dialog ekonomi dengan Laskar HT, di Medan, Kamis (19/6/2014) malam.

"Maka itu, sebelum 2015, kita akan tekan hingga ke arah 10 persen, atau 23 persen dari GPD,” tambah dia.
 
Hatta menambahkan, upaya menekan biaya logistik nasional ini juga penting untuk mengatasi defisit transaksi berjalan yang terjadi. Defisit tersebut, terjadi akibat meningkatnya impor secara cukup signifikan, di tengah mengecilnya nilai ekspor akibat tak berdaya saingnya produk-produk nasional.
 
“Konsumsi kita baik, itu yang selama ini mendorong pertumbuhan kita. Tapi itu kan dari sisi permintaan saja. Dan itu tidak cukup. Kita juga harus mampu mendorong dari sisi penyediaan, yakni dengan meningkatkan daya saing produk kita," jelasnya

"Sehingga produk-produk nasional bisa diterima pasar internasional, dan mampu mendorong nilai ekspor. Di situlah kenapa mengurangi biaya logistik menjadi penting,” lanjut Hatta.
 
Sekadar informasi, defisit transaksi berjalan Indonesia pada 2013, telah mencapai hampir USD29 miliar atau hampir sekitar 4 persen dari total PDB nasional. Sementara untuk tahun ini, dengan upaya memperbaiki sistem logistik nasional itu, ditargetkan defisit dapat diturunkan hingga USD25 miliar atau sekitar 3 persen dari total PDB nasional.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya