Menteri Koordinator bidang Maritim Indroyono Soesilo menyebut, tugas yang diberikan untuk memajukan sektor maritim oleh Presiden Jokowi cukup berat. Setidaknya ada lima hal utama yang harus dikerjakan dalam lima tahun ke depan.
"Intinya, kami ingin membangun tol laut yang menghubungkan pelabuhan," ucap Indroyono di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Dia menambahkan, tugas lainnya adalah membangun sebanyak 24 pelabuhan, membangun jalur kereta api di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Selain itu yang ketiga membangun pembangkit listrik.
Yang keempat memajukan sektor kelautan dan perikanan serta yang kelima mengembangkan potensi pariwisata dengan memperbanyak turis asing. "Ini harus jadi bagian apa yang perlu dibangun. Termasuk 24 Pelabuhan lain. Mulai dari Belawan, sampai ke Sorong," jelasnya.
Untuk sektor pembangunan, jalur kereta api sepanjang 5.500 kilo meter (km). Pembangunan ini tidak hanya di pulau Jawa, namun sebagian di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. "Dengan bangun ini kita bisa tiga kali lipat bangun jalur. Ini peluang kedua bagi anda untuk dikembangkan," jelasnya.
Kemudian pembangunan pembangkit listrik yang rencananya akan dibangun sebesar 35 ribu mw selama lima tahun ke depan. Pembangunan ini sangat penting karena banyaknya pembangunan infrastruktur lainnya yang membutuhkan listrik, contohnya pelabuhan.
"Rencananya menambah 35 ribu MW pembangkit listrik. Kami sangat harapkan energi yang baik dan bersih. Kami ingin melanjutkan tenaga panas bumi seperti Chevron dan pembangkit tenaga air," katanya.
Tambahan dari sektor lainnya adalah minyak dan gas bumi. Oleh karena itu, pemerintah mendorong berbagai perusahaan dan pelaku migas untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi mereka. "Karena menurunnya kegiatan eksplorasi tidak baik," tambah dia.
Kemudian industri galangan kapal nasional yang hanya maju di Batam saja. Menurutnya, dari 198 galangan kapal, hanya 110 industri ini maju di Batam karena beberapa regulasi yang baik, seperti halnya pemberian insentif.
"Kami akan berikan insentif pajak termasuk akses yang mudah dalam hal akses barang baku, insentif non-pajak termasuk penyewaan lahan. Termasuk pemanfaatan data bank termasuk rancangan kapal di Indonesia. Sehingga semua galangan kapal bisa menggunakan data tersebut," paparnya.
Kemudian sektor pariwisata yang direncanakan dapat menarik wisatawan asing mencapai 10 juta di 2015 dan 20 juta di 2019. "Kita bebas visa masuk di lima negara tambahan, sebelumnya sudah ada 15. Lima negara itu China, Australia, Jepang, Korsel dan Rusia," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)